Pengertian istilah Katabatic Wind atau Angin Katabatik | ClimaPedia
Katabatic wind atau sering disebut drainage wind, fall wind, atau gravity wind, adalah angin dingin yang bergerak menuruni lereng tanah. Nama ini berasal dari bahasa Yunani katabatikos yang berarti "turun ke bawah."
 |
Mekanisme terjadinya angin katabatik Gambar:https://www.westarctica.wiki/ |
Proses Terbentuknya Katabatic Wind
Katabatic wind biasanya terjadi pada malam yang tenang dan dingin saat permukaan tanah kehilangan panasnya melalui radiasi, membuat udara di atasnya menjadi lebih dingin.
Proses ini dapat membentuk inversi suhu, di mana lapisan udara dingin terperangkap di bawah lapisan udara yang lebih hangat.
Akibatnya, udara dingin ini mengalir menuruni lereng ke area dataran rendah seperti lembah atau cekungan, yang dikenal sebagai air drainage.
Ciri dan Jenis Katabatic Wind
Frost Hollow: Jika angin katabatik sangat lemah dan memungkinkan udara dingin diam di cekungan yang teduh dari sinar matahari sore, maka area ini disebut frost hollow, di mana embun beku sering terbentuk.
Mountain Breeze: Angin katabatik yang terjadi di daerah pegunungan pada malam hari, terutama saat kondisi tenang dan langit cerah. Fenomena ini lebih sering terjadi di musim dingin. Aliran udara konstan ini membantu mencegah pembentukan embun beku, menjadikannya ideal untuk pertanian buah di lereng pegunungan.
Polar Katabatic Winds: Angin katabatik juga terjadi di atas lapisan es kutub, seperti di Antartika. Angin ini sering bertiup dari pusat lapisan es yang memiliki ketinggian tertinggi menuju garis pantai.
Di Antartika, kecepatan rata-rata angin katabatik mencapai 72 km/jam, sering disertai badai salju.
Fenomena Terkait Katabatic Wind
Sastruga: Gelombang salju dan es yang terbentuk akibat angin katabatik di Antartika. Sastruga sejajar dengan arah angin, biasanya setinggi 5 cm, tetapi di beberapa tempat bisa mencapai lebih dari 1,8 meter.
Peran dan Dampak Katabatic Wind
Katabatic wind memainkan peran penting dalam siklus udara di daerah pegunungan dan kutub, memengaruhi pola cuaca lokal, dan sering dikaitkan dengan pembentukan embun beku atau badai salju di Antartika.
Kata kunci:
0Komentar