Pengertian istilah Geopotential Height atau Ketinggian Geopotensial | ClimaPedia
Geopotential Height adalah ukuran ketinggian di atas permukaan laut rata-rata yang memperhitungkan perubahan percepatan gravitasi berdasarkan lintang. Perubahan ini terjadi karena bentuk Bumi yang tidak bulat sempurna (oblate) dan rotasi Bumi.
Pada kutub, permukaan lebih dekat ke pusat Bumi dibandingkan di ekuator, sehingga gaya gravitasi lebih besar di kutub dan lebih kecil di ekuator.
Faktor Utama Geopotential Height: Gravitasi – Gaya gravitasi selalu mengarah ke pusat Bumi, dengan intensitas yang menurun sesuai hukum kuadrat terbalik.
Gaya Inersia – Disebabkan oleh rotasi Bumi, gaya ini menjauh dari sumbu rotasi dan terbesar di ekuator, nol di kutub. Keseimbangan Gaya – Gaya gravitasi lebih dominan di kutub, sementara gaya inersia lebih terasa di ekuator.
Geopotential adalah energi potensial gravitasi suatu benda, yang menunjukkan jumlah kerja yang diperlukan untuk mengangkat benda dari permukaan laut rata-rata ke ketinggian tertentu.
Geopotential Height mengukur ketinggian di mana suatu benda memiliki energi potensial yang sama jika percepatan gravitasi seragam di semua tempat. Kegunaan Geopotential Height dalam Meteorologi Meteorolog menggunakan geopotential height untuk memprediksi pola pergerakan udara. Udara cenderung mengalir dari wilayah dengan energi potensial tinggi ke wilayah yang lebih rendah.
Dengan memberikan lokasi udara pada permukaan dengan geopotential height konstan, gaya yang bekerja akan seimbang, dan udara akan tetap diam.
Keunggulan Penggunaan Geopotential Height: Dinyatakan dalam meter geopotential (satuan energi per satuan massa). Mempermudah perhitungan atmosfer tanpa mengubah persamaan yang digunakan. Digunakan untuk menganalisis pola tekanan dan pergerakan udara.
Kata kunci:
0Komentar